Wednesday 8 October 2014

Langit Sebelah Bukit


Mengunjungi tempat ini bukanlah pilihan yang baik, tapi diam dan bergeming adalah pisau di antara daging. 

Tuesday 7 October 2014

Merindu Hujan




Sepi serupa kerikil di ulu hati
Menggetarkan dada sampai pagi
Membelai hangat tapi nyeri
Mencaci tanpa arti

Sepi tak suka hujan
Ia tanpa daya disana

Tapi dimana kusimpan resep meracik mendung?
Tak ada di saku celana apatah lagi di lemari tetangga
Ah, sudahlah, mungkin ia hilang ujung










Wednesday 1 October 2014

Buku cerita bersampul putih



Sore ini aku melihat burung menangis
Di balik pepohonan bukit
Tak ada cerah langit
Bulu-bulu coklat terbawa angin

Puluhan kemarau berlalu sejak terakhir kita berlarian di sini
Menangkap sayap kupu-kupu
Menyingkap lanskap abu-abu
Menghitung atap rumah kayu

"Hampir malam, ayo pulang"
Katamu sambil membersihkan daun-daun kering di rambutku
Kemudian dadaku senyap, Dingin tak ingin lenyap

Kau terburu mengajakku kemari
Lalu tergesa memintaku pulang ketika senja sedang memuncak

Kau kini sebuah buku cerita
Di laci meja
Bersampul putih
Tanpa halaman terakhir


Bandar Lampung 1 Oktober 2014