Sore ini aku melihat burung menangis
Di balik pepohonan bukit
Tak ada cerah langit
Bulu-bulu coklat terbawa angin
Puluhan kemarau berlalu sejak terakhir kita berlarian di sini
Menangkap sayap kupu-kupu
Menyingkap lanskap abu-abu
Menghitung atap rumah kayu
"Hampir malam, ayo pulang"
Katamu sambil membersihkan daun-daun kering di rambutku
Kemudian dadaku senyap, Dingin tak ingin lenyap
Kau terburu mengajakku kemari
Lalu tergesa memintaku pulang ketika senja sedang memuncak
Kau kini sebuah buku cerita
Di laci meja
Bersampul putih
Tanpa halaman terakhir
Bandar Lampung 1 Oktober 2014
Ternyata burung bisa nangis :D
ReplyDeleteNi judul pantunnya apa ?
vidy... akh.... ini puisi...
Delete