Thursday 15 January 2015

Tubuh Kota



Ayah,
Malam terlalu pagi untukku pulang
Mataku masih terang sepertinya
Menjengkal tiap sisi tubuh kota
Merasakan lagi pelukannya yang  kau larang

Langkahku  tersesat disergap indah raganya
Ke lekuk paling cekung  
Ditelan ke dasar perut
Dibuai ke batas lalai
Aku dibinasakan

Tidak ayah,
Aku tidak tersesat
Aku hafal tiap liku dan simpang,
Aku biasa mencium kecutnya
Aku memang ingin direngkuhnya

Jadi, jangan minta aku pulang
Lelaplah

Saat malam tanpa sunyi
Debat kehilangan kata
Habis rima dalam sajak
Aku menyerah pulang



Bandar Lampung, November 2014

No comments:

Post a Comment